Sejarah Piala Asia U-20, Indonesia Pernah Juara Sekali!

SEJARAH Piala Asia U-20 AFC menarik untuk diulas. Pasalnya, perhelatan ini akan digelar tahun ini, tepatnya pada 1-18 Maret 2023 di Uzbekistan. Tim asuhan Shin Tae-yong tergabung di Grup A bersama Uzbekistan, Irak, serta Suriah.
Sebelum menghadapi Piala Asia U-20, Shin Tae-yong mempersiapkan timnya melakukan pemusatan latihan. Hugo Samir dkk sempat melakukan turnamen internasional dengan mengundang Fiji, Guatemala, serta Selandia Baru.
Dari turnamen tersebut, Garuda Nusantara hanya meraih kemenangan saat melawan Fiji dengan skor 4-0. Saat menghadapi Guatemala, Indonesia kalah tipis dengan skor 0-1. Sementara, ketika bertanding dengan Selandia Baru, Indonesia kalah dengan skor 1-2. Hal tersebut tentu menjadi pelajaran jelang Piala Asia U-20 2023.
Di Piala Asia U-20 2023, Indonesia akan menghadapi Irak pertama kali, pada 1 Maret 2023. Tiga hari kemudian, Indonesia dijadwalkan berlaga melawan Suriah. Selanjutnya, pada 7 Maret 2023, Indonesia akan melawan tuan rumah Uzbekistan.
Piala Asia U-20 AFC di Uzbekistan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-41. Lalu bagaimana sejarah Piala Asia U-20?
Piala U-20 digelar pertama kali di Malaysia pada 1959. Sebelumnya ajang ini dikenal sebagai Kejuaraan Remaja Asia atau Piala Asia U-19.
Pada 1959-1978, ajang ini dilakukan setiap tahun tanpa ada kualifikasi. Mulai 1980 format pertandingan berubah. Pertandingan dilakukan dua tahun sekali dan menggunakan tahap kualifikasi.
Dalam ajang perdana tahun 1959, Korea Selatan berhasil menjadi juara. Pada ajang berikutnya, yaitu pada 1960, Korea Selatan berhasil mempertahankan gelar juaranya. Saat itu, Korea Selatan berhasil melibas tuan rumah Malaysia dengan skor 4-0.
Timnas Indonesia mulai berpartisipasi pada 1960. Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-4 setelah kalah dari Jepang dengan skor 2-3. Pada 1961, Timnas Indonesia berhasil mengukir sejarah membanggakan.
Dalam laga final, Indonesia bertemu dengan Myanmar dan bermain imbang dengan skor 0-0. Ketika itu, pertandingan belum mengenal sistem perpanjangan waktu.
Berdasarkan hasil yang sama tersebut, Raja Thailand Bhumibol Adulyadej memutuskan untuk memberi gelar juara kepada kedua negara. Oleh karena itu, Indonesia dan Myanmar pun sama-sama berhak menyandang gelar juara Piala Asia 1961.
Follow Berita Sportstars di Google News