Scuderia Ferrari Tuduh Sanksi Red Bull Terlalu Enteng dan Tak Berdampak ke Performa Mobil

MARANELLO – Prinsipal tim Scuderia Ferrari, Fred Vasseur, menuduh hukuman terhadap Red Bull Racing akibat pelanggaran aturan pembatasan anggaran terlalu ringan. Imbasnya, performa mobil Rad Bull RB19 begitu dominan pada F1 2023.
Sekadar informasi, Red Bull terkena hukuman akibat melanggar aturan pembatasan anggaran (cost cap) pada Oktober 2022. Mereka terbukti bersalah melewati batas anggaran maksimal 145 juta dolar AS (setara Rp2,15 triliun) pada F1 2021.
FIA lantas menjatuhkan hukuman berupa denda 7 juta dolar AS (setara Rp104 miliar) dan sanksi pengurangan waktu 10% di terowongan angin yang berlaku selama 12 bulan. Dua hukuman itu dijatuhkan dengan alasan pelanggaran terhadap aturan pembatasan anggaran tidak terlalu signifikan.
Namun, hukuman terhadap Red Bull itu dianggap Vasseur terlalu ringan. Sebab, tim yang bermarkas di Milton Keynes, Inggris, itu terlihat sama sekali tidak terdampak sanksi. Buktinya, performa mereka masih cukup dominan.
“Saya masih yakin hukumannya terlalu ringan,” tukas Vasseur saat berbicara kepada media di Maranello, Italia, pekan lalu, mengutip dari Crash, Rabu (12/4/2023).
“Jika Anda mempertimbangkan kami akan meningkatkan performa mobil dari sisi aero kurang dari 1 detik sepanjang musim ini, lalu Anda terkena hukuman 10% dari itu, maka Anda kehilangan (hanya sekira) 0,1 detik,” terang pria asal Prancis itu.
Follow Berita Sportstars di Google News