logo
MotoGP | Detail

Nilai MotoGP Ada di Level Ekstrem, Francesco Bagnaia Ingin Kualitas Motor Pabrikan dan Satelit Dibedakan

Andhika Khoirul Huda
Rabu, 17 Mei 2023, 20:15 WIB
Nilai MotoGP Ada di Level Ekstrem, Francesco Bagnaia Ingin Kualitas Motor Pabrikan dan Satelit Dibedakan
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) melambaikan tangan usai Sprint Race MotoGP Prancis 2023 (Foto: Reuters/Stephane Mahe)

TURIN - Francesco Bagnaia menilai level persaingan di MotoGP 2023 mulai ekstrem sehingga mengakibatkan banyak kecelakaan. Pembaalp tim Ducati Lenovo itu kualitas motor antara pabrikan dengan satelitnya diberi perbedaan besar.

Seperti diketahui, pada lima seri pertama MotoGP 2023, sudah banyak pembalap yang menjadi korban kecelakaan. Bahkan, Enea Bastianini dan Pol Espargaro, yang menjadi korban dalam insiden pada seri pembuka, masih belum bisa tampil lagi sampai saat ini karena cedera.

Pada MotoGP Prancis 2023 akhir pekan lalu, ada delapan pembalap yang gagal finis usai mengalami insiden, termasuk Bagnaia. Alhasil, hanya 13 rider yang mampu menyelesaikan balapan 27 lap itu.

Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) mencoba menyalip Jorge Martin (Pramac Ducati) pada Sprint Race MotoGP Prancis 2023 (Foto: Reuters/Stephane Mahe)
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) mencoba menyalip rider tim satelit Jorge Martin (Pramac Ducati) pada Sprint Race MotoGP Prancis 2023 (Foto: Reuters/Stephane Mahe)

Fakta itu jelas memunculkan anggapan kecelakaan di kelas MotoGP semakin meningkat. Bagnaia menilai hal itu terjadi karena saat ini motor pabrikan dan tim satelit sama-sama kompetitif. Bahkan, level persaingannya sudah masuk kategori ekstrem.

“Menurut saya, selama dua atau tiga tahun terakhir, Anda berusaha untuk menang (di posisi terdepan) di lap-lap awal. Dan seorang pembalap yang berada di belakang dan mungkin tidak memiliki potensi menang, mencoba menyalip enam pembalap dalam satu putaran," ucap Bagnaia, dilansir dari Speedweek, Rabu (17/5/2023).

"Bukan begitu cara kerjanya. Kami semua ada batasnya dan sama-sama mengejar target maksimal. Contohnya, jika saya mengerem di batas maksimal, salah untuk mencoba lebih keras lagi, terutama di fase pertama balapan," terang pria berpaspor Italia itu.

"Anda dapat melihat kecelakaan lebih sering terjadi pada fase awal karena keadaan mungkin terlalu heboh. Kami harus memikirkannya dan melakukan sesuatu untuk memperbaiki situasi ini. Tidak aman seperti itu,” tukas Bagnaia.

 

Follow Berita Sportstars di Google News

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Sportstars.id tidak terlibat dalam materi konten ini.
RECENT COMMENTS
/ rendering in 0.2230 seconds [12]