Kisah Suryo dari Lintasan Lari ke Status Pengawai Negeri

PRESTASI yang diraih pria kelahiran Surakarta 8 Oktober 1983 ini mengantarkannya memiliki kepastian masa depan sebagai pegawai negeri di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Raihan emas dari cabang olahraga atletik di SEA Games 2007 membuat mantan pelari andalan Indonesia, Suryo Agung Wibowo mendapat rezeki dari kuota CPNS untuk Atlet.
Bersama tujuh rekannya, dia lolos tes CPNS ketika masih aktif sebagai sprinter di ajang bergengsi internasional. Ini yang membuatnya merasa telah aman menjalani hidup di masa pensiunnya.
“2008 Menpora buka formasi CPNS untuk atlet berprestasi. Aku daftar ikut ujian. Kita tidak serta merta diterima saat itu kuota atletik Cuma 7 yg diterima yg daftar 13. Kita ikut ujian segala macem Alhamdulillah aku lolos. Dari situ udah punya pegangan,” kata Suryo saat dihubungi tim MPI pada Senin 5 Juli 2021.
Meski begitu, Suryo muda yang saat itu baru menginjak 25 tahun belum mau secepat itu lepas dari dunia atletik. Dia ingin memanfaatkan masa mudanya untuk mendulang prestasi demi prestasi.
Terbukti, pada SEA Games 2009 di Vientiane, Laos dia kembali dipercaya mewakili Indonesia membawa harum cabor Atletik di lingkup Asia Tenggara. Pada saat itu, ia berpartisipasi dalam nomor 100 meter putra.
Benar saja, bukan hanya medali emas diboyongnya, namun julukan sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara bersemat di namanya. Saat meraih yang terdepan, Suryo berhasil memecahkan catatan waktu tercepat yang sebelumnya dipegang oleh Mardi Lestari dengan 10,20 detik. Suryo berhasil finis dengan waktu 10,17 detik.
Follow Berita Sportstars di Google News