Eits, Ini Dia Fasilitas Olahraga dari Kantor yang akan Dikenakan Pajak
JAKARTA - Kasus pengeroyokan yang dilakukan anak pejabat pegawai pajak turut menyita perhatian warganet di tanah air. Terlebih beberapa bulan lalu, Direktorat Jenderal Pajak (DPJ) berencana melakukan pemotongan pajak natura atau pajak kenikmatan sebagai objek pajak bagi penerima pada semester II-2023.
Lebih lanjut aturan tersebut akan berlaku setelah Rancangan Peraturan Menteri Keuangan (RPMK) rampung disusun. Di mana PMK akan memerinci ketentuan pemotongan pajak sekaligus daftar natura dan kenikmatan yang dikecualikan dari objek PPh.
Menariknya, dari lima kriteria tidak kena pajak natura yang telah dirancang, salah satunya adalah sejumlah cabang olahraga. Ya, olahraga tersebut meliputi golf, balap perahu bermotor, pacuan kuda, power boating, terbang layang, paralayang, dan olahraga otomotif.
"Nah, kami saat ini sedang kerja nanti kami rumuskan di PMK mohon ditunggu. Mudah-mudahan tidak akan lama," kata Dirjen Pajak Kemenkeu, Suryo Utomo, dikutip dari Okezone, pada 10 Januari 2023.
Dalam kutipan yang sama, Suryo menjelaskan bahwa aturan pajak natura diharapkan dapat memberikan keadilan dan kepantasan terutama pada di lingkungan sekitarnya. Sebaliknya, pihak pemotong atau pemungut juga dapat paham jenis barang mana saha yang perlu dipotong atau tidak.
"Tempat tinggal termasuk perumahan, pelayanan kesehatan, pendidikan, peribadatan, pengangkutan, olahraga itu juga akan kita atur sebagai kenikmatan yang ada di daerah tertentu," ucapnya.
"Main golf tidak dalam rangka mencari penghasilan. Ini contohnya saja. Ini nanti kita definisikan pelan-pelan (dalam PMK)," jelas Suryo.
Follow Berita Sportstars di Google News
